Pemkot Surabaya, berencana menutup area lokalisasi yang konon pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara itu pada 19 Juni nanti, tepat sebelum bulan puasa. Saat ini, ada sekitar 1.080 PSK di komplek lokalisasi Dolly yang beroperasi. Mereka aktif di puluhan wisma dengan sekitar 300 lebih mucikari.
Warung Kopi Pangkon ini yang populer di Lamongan.Meski tidak ada kawasan prostitusi resmi, terdapat sejumlah warung remang-remang yang menjadi tempat praktek pelacuran terselubung. Di antaranya di Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Mantub, yang merupakan daerah perbatasan Gresik-Lamongan. Warung remang-remang juga marak di Pasar Agrobis, Kecamatan Babat. Di tempat ini dikenal istilah warung kopi pangkon. Di warung ini, pengunjung bisa meminum kopi sambil memangku perempuan.
Di Kabupaten Tuban, pemerintah setempat telah menutup lokalisasi Gandul di Kecamatan Semanding. Meski kawasan itu telah resmi ditutup, para PSK yang biasa beroperasi di situ diketahui beralih ke warung remang-remang di sepanjang jalur Pantai Utara Lamongan hingga Tuban.
Adapun di Kabupaten Bojonegoro praktek prostitusi terselubung muncul di Kampung Kalisari dan pasar hewan. Untuk mengantisipasi perpindahan PSK Dolly, aparat Pemkab Bojonegoro rajin memelototi tempat-tempat tersebut. PSK yang ada juga akan didata
sumber berita: regional.kompas.com
tempo.co
Waspada Migrasi PSK Dolly Lamongan Tuban dan Bojonegoro
0 Response to "Waspada Migrasi PSK Dolly ke Lamongan Tuban dan Bojonegoro"
Post a Comment