Cafe Jamban. Bayangkan saja jika makanan seperti bakso dan Es buah di sajikan dalam jamban atau kloset kira kira bagaimana reaksi kamu?. Ada yang bilang kalau dunia ini terbalik, yang pantas dianggap pantas dan yang gak pantas menjadi sangat lazim dan menjadi daya tarik tersendiri.
tarbiyah.net |
Kehadiran Cafe Jamban ini menuai banyak pro dan kontra di kalangan netizen pasalnya nama dan kreatifitas kae jamban dianggap sangat jorok dan tidak pantas, mengingat jamban atau kloset adalah tempat untuk buang air besar malah digunakan untuk menyajikan hidangan.
keberadaan cafe tersebut yang berada di Jalan Untung Suropati nomor
445, Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah. Bertempat di lantai dua bangunan
ruko, kafe tersebut nampak tidak ada kegiatan di siang hari. Kami pun
bertamu ke rumah pemilik kafe yaitu Dr. dr. Budi Laksono (52) yang
berada di belakang kafe.
banjarmasin.tribunnews.com |
Seperti yang di kutip detik.com Kafe itu ternyata bukan bertujuan untuk komersil dan mencari sesnsasi.
Budi menjelaskan Kafe tersebut tempat berkomunikasi dan membahas soal
jamban. Ia sudah sejak lebih dari 10 tahun lalu memang terjun untuk
membantu permasalahan sanitasi di Indonesia secara mandiri bersama para
relawan.
"Harus reservasi dulu karena hanya ada 8 kursi. Kita harus siapkan makanan yang cocok untuk pengunjung," terangnya.
Dalam diskusi di Kafe Jamban, Budi akan memberikan persentasi terkait pentingnya jamban dan juga kondisi sanitasi yang ternyata masih banyak warga belum memiliki jamban di rumah mereka.
Usai diskusi, maka sesi yang disebut "atraksi" yaitu mengambil makanan dan minuman dari jamban dilakukan. Tentu saja jamban tersebut sangat steril karena sebelum menyeduh hidangan akan dibersihkan dengan teliti.
"Harus reservasi dulu karena hanya ada 8 kursi. Kita harus siapkan makanan yang cocok untuk pengunjung," terangnya.
Dalam diskusi di Kafe Jamban, Budi akan memberikan persentasi terkait pentingnya jamban dan juga kondisi sanitasi yang ternyata masih banyak warga belum memiliki jamban di rumah mereka.
Usai diskusi, maka sesi yang disebut "atraksi" yaitu mengambil makanan dan minuman dari jamban dilakukan. Tentu saja jamban tersebut sangat steril karena sebelum menyeduh hidangan akan dibersihkan dengan teliti.
Kampanye dengan Kafe Jamban tersebut ternyata tidak hanya menarik
komentar positif soal kreatifitas, namun banyak juga yang berkomentar
miring bahkan menghujat dengan membawa nama agama. Menanggapi hal itu,
Budi tidak keberatan karena justru memberikan kesempatan bagi dia untuk
menjelaskan soal jamban.
"Ya memang dibahas sisi buruknya, tapi justru kita bisa masuk angle menjelaskan sisi baiknya. Banyak yang menghujat, tapi biasanya paling keras itu yang, maaf, edukasinya paling rendah. Biasanya over responsif, terlalu fanatik dalam pendapat. Mahasiswa lingkungan yang datang ke sini pun tidak masalah," terangnnya.
Bahkan seorang pengguna facebook sampai membuat petisi agar tayangan soal Cafe Jamban tidak ditayangkan di televisi. Namun Budi juga menanggapinya santai, "semua orang sekarang bisa buat petisi, tidak apa-apa".
Dengan beredarnya foto-foto Kafe Jamban, kini keberadaannya justru membuat penasaran. Lokasinya yang tidak mencolok memang kadang sulit untuk ditemui.
"Ya memang dibahas sisi buruknya, tapi justru kita bisa masuk angle menjelaskan sisi baiknya. Banyak yang menghujat, tapi biasanya paling keras itu yang, maaf, edukasinya paling rendah. Biasanya over responsif, terlalu fanatik dalam pendapat. Mahasiswa lingkungan yang datang ke sini pun tidak masalah," terangnnya.
Bahkan seorang pengguna facebook sampai membuat petisi agar tayangan soal Cafe Jamban tidak ditayangkan di televisi. Namun Budi juga menanggapinya santai, "semua orang sekarang bisa buat petisi, tidak apa-apa".
Dengan beredarnya foto-foto Kafe Jamban, kini keberadaannya justru membuat penasaran. Lokasinya yang tidak mencolok memang kadang sulit untuk ditemui.
Nah, kalau sudah tau maksud dan tujuannya tidak akan mudah mencela atau menilai orang dari sisi luarnya saja meski saya sendiri juga merasa gimana gitu.... hahaha.
0 Response to "Cafe Jamban, Bakso dan Es Buah disajikan dalam Kloset"
Post a Comment